Home » » Mimpi Basah Saat Ramadhan, Batalkah ?

Mimpi Basah Saat Ramadhan, Batalkah ?

Mimpi basah bangun lewat Subuh, bolehkah berpuasa? 


Puasanya tidak batal. Berikut fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah,
من احتلم وهو صائم أو محرم بالحج أو العمرة فليس عليه إثم ولا كفارة ولا يؤثر على صيامه وحجه وعمرته، وعليه غسل الجنابة إذا كان قد أنزل منيا
Barang siapa yang mimpi basah sedangkan ia dalam keadaan puasa, berihram, haji atau umrah maka tidak ada dosa dan kafarah baginya dan tidak berpengaruh terhadap puasa, haji dan umrahnya. Wajib baginya mandi janabah jika telah keluar mani.


Mimpi basah bisa saja terjadi karena dorongan biologis yang kuat ataupun angan-angan yang terus menerus hinggap dalam benak kita. Tapi apapun sebabnya, seseorang tidak bisa mengontrol apakah dia akan mimpi basah atau tidak dalam tidurnya. Karenanya, keluarnya mani dalam mimpi basah termasuk hal yang tidak disengaja, sehingga para ulama bersepakat bahwa hal tersebut tidak membatalkan puasa. Artinya, puasanya tetap jalan terus. Tidak perlu mengqodho apalagi membayar kafaroh. Rasulullah SAW bersabda : Ada tiga hal, yang tidak membuat batal orang yang berpuasa :  berbekam, muntah, dan ihtilam (mimpi basah) “ (HR Tirmidzi)

Sebaliknya, jika seseorang sengaja mengeluarkan mani baik dengan tangan, maupun alat, atau bahkan dengan bantuan orang lain sekalipun itu istrinya, maka puasanya batal dan wajib diganti.
Mandi besar wajib dilakukan sebelum melakukan sholat, tidak ada kaitannya dengan puasa seseorang. Seseorang yang junub bisa tetap berpuasa tapi tidak untuk sholatnya.
Aisyah Radhiyallahu 'anha mengatakan : “ Pernah suatu pagi pada bulan Ramadhan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berada dalam keadaan junub karena jima', bukan karena mimpi, lalu beliau berpuasa". [HR Bukhori Muslim].

Jika mimpi basah terjadi maka percepatlah mandi Junu sampai batas waktu sebelum Dzuhur.

Adapun madzi maka tidak membatalkan puasa.
Ibnu Qudamah Rahimahullah berkata,
وذهب أبو حنيفة والشافعي إلى أن نزول المذي لا يفطر به مطلقا سواء نزل بمباشرة أم بغيرها ، وأن المفسد للصيام هو نزول المني لا المذي .
“Abu Hanifah dan As-Syafi’i berpendapat bahwa keluarnya madzi tidak membatalkan puasa secara mutlak baik dengan cara mencumbu atau yang lain yang membatalkan adalah keluarnya mani bukan madzi.”
Syaikh Abdul Aziz bn Baz rahimahullah berkata,
خروج المذي لا يبطل الصوم في أصح قولي العلماء ؛ سواء كان ذلك بسبب تقبيل الزوجة ، أو مشاهدة بعض الأفلام ، أو غير ذلك مما يثير الشهوة
“keluarnya madzi tidak membatalkan puasa menurut pendapat yang shahih dari dua pendapat ulama. Sama saja apakah sebabnya mencium istri atau melihat film atau yang lainnya yang bisa membangkitkan syahwat.

Madzi Hukumnya NAJIS
ماء رقيق لزج شفاف لا لون له يخرج عند المداعبة أو تذكر الجماع أو إرادته أو النظر أو غير ذلك ويخرج على شكل قطرات على رأس ـ الذكر ـ وربما لا يحس بخروجه
Madzi adalah cairan yang tipis, kental dan transparan tidak berwarna, keluar ketika mencumbu atau mengingat-ingat jima’, menginginkan, melihatnya atau yang lain. Keluar dalam bentuk tetesan, bisa jadi ia tidak merasakan ketika keluarnya.





2 komentar:

  1. infonya bermanfaat
    hukum mimpi basah tidak batal walaupun puasa
    terima kasih ya

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus

Student Ambassadors
Firefox OS
Download Beta

DBMFanPage

 
Support : Sapiperjaka.com | Supirpete2.com | daenggassing.com
Copyright © 2014. Makassar | Daeng Becak MKS - Makassar Dalam Genggamanmu
Dipersembahkan Oleh Daeng Becak MKS Admin Muhammad Guntur
Webblog Informatif Makassar