Karbala
dimata Syi'ah memiliki kesucian dan nilai sakral yang teramat dan tak
tertandingi.Karbala adalah bumi yang disucikan bahkan katanya Karbala
lebih utama dari Makkah, Masjidil Haram dan Ka'bah yang mulia.
Mungkin
karena ada kuburan Husain radhiyallhu `anhu kali. Padahal kota Madinah
yang disana tersimpan jasad Nabi yang mulia Muhammad shalallhu alaih
wasallam tidak mendapatkan penghormatan dan pemuliaan seperti ini dari
kalangan Syi'ah. Allahu a'lam.
Lantas
Syi'ah selalu merayakan hari asyuro. Pada hari itu mereka saling
menerima ta'ziyah (ucapan bela sungkawa) dalam rangka mengenang
terbunuhnya Husain di padang karbala, mereka memakai pakaian serba
hitam, mengiringi dengan isak tangis dan ratapan, meyobek serta menarik
narik baju dan menampari pipi.Mereka turun kejalan2 dalam sebuah pawai
yang disebut Manakib Husainiyah, seraya meyakini arak2an tersebut untuk
mendekatkan diri kepada Allah. Kemudian berteriak histeris dengan dengan
suara melengking:"Ya Husain...Ya Husain.." sambil menggotong Kubah
Husain yang terbuat dari kayu. Mereka menarik kuda2an yang dihiasi
memeragakan kondisi Husain di Karbala. Sedangkan disela2 acara ritual
ini mereka memaki2 Khulafa'ur rasyidin dan para sahabat.
Duh...betapa
anehnya yang kita rasakan, deraian air mata yang seakan tidak pernah
kering itu, yang ditumpahkan untuk Husain, tidak satu setespun bisa
keluar untuk mengenang saudaranya, Abu Bakar, Umar, Ustman, putera Husain sendiri, lantas
Abu Bakar puteranya Hasan radhiallahu 'anhuma yang kesemuanya itu
terbunuh bersamanya di karbala. (lihat kitab Jal' Al-Uyun, Tarikh
Al-Ya'qufi ,Kasyful Ghummah. Semua referensi ulama Syi'ah ini tdk
diragukan lagi menetapkan bahwa mereka semua terbunuh di Karbala)
Mengapa? Apakah karena mereka yang terbunuh itu membawa nama2 yang
mereka tidak suka untuk mempromosikannya.
Hendaklah
setiap simpatisan Syiah itu bertanya,"Mengapa semua fakta yang terang
yang tergantung di dahi sejarah itu tetap ditutup-tutupi"
Hendaklah
pula bertanya:"Mengapa cucuran air mata atas terbunuhnya Husain itu
tidak satu tetespun keluar untuk mengenang kematian Nabi shalallhu
'alaihi wasallam dan Tragedi terbunuhnya Ali radiallahu'anhu ???
Syi'ah
membiasakan anak-anaknya untuk menangis pada ratapan sepuluh Syura'
ini, agar nantinya mereka bisa menangis dengan sendirinya, tangis mereka
adalah keinginan mereka akan tetapi kesedihan mereka hanyalah
sandiwara, dibuat-buat, sampai sebagian mereka memukulkan rantai besi
kepada tubuhnya,dan memukulkan pedang diatas kepala hingga berdarah dan
luka menganga. Semua itu yang paling banyak adalah di Karbala sekitar
kuburan Husain Radhiallahu 'anhu.
Maaf kalau gambarnya sedikit tidak enak dilihat karena Daeng cuma ingin kasih BUKTI Kesesatan Syiah
Dimanakah posisi mereka jika dibandingkan firman Allah: 'Dan
berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar ,(yaitu)
orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan Inna
lillahi wa inna ilaihi raji'un, mereka itulah yang mendapat keberkahan
yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah
orang-orang yang mendapat petunjuk" (Albaqoroh 155-157).
0 komentar:
Posting Komentar