Makassar merupakan salah satu kota terbesar yang ada di Indonesia.
Wilayahnya banyak memiliki garis pantai dan juga laut. Salah satu pantai
yang terkenal di Makassar adalah Pantai Losari. Jik berkesempatan ke
Makassar rasanya kurang pas jika tidak mengunjungi pantai ini sebagai
salah satu tujuan wisata anda. Namun tulisan ini tidak akan membahas
soal Pantai Losari tersebut, karena selain pantai, Makassar juga punya
objek wisata yang murah dan pastinya asik untuk dikunjungi.
Benteng Ujung Pandang, itulah nama benteng ini dahulu kala. Benteng
Ujung Pandang merupakan markas pasukan Kerajaan Gowa dahulu. Dibangun
oleh raja Kerajaan Gowa yang ke-9 pada sekitar abad ke-15 an. Benteng
ini adalah salah satu objek wisata yang bisa menjadi salah satu rujukan
perjalanan anda jika ada di Makassar.
Benteng Ujung Pandang kemudian mulai berubah nama menjadi Fort
Rotterdam. Hal ini dikarenakan benteng ini sudah berada di tangan
Belanda. Nama Fort Rotterdam sendiri merupakan tanah kelahiran salah
satu pemimpin Belanda di Makassar saat itu. Fort Rotterdam kemudian
menjadi nama yang dikenal hingga saat ini.
Apa yang menarik dari Benteng Fort Rotterdam di Makassar ini? Benteng
tersebut merupakan benteng yang menjadi saksi sejarah perjuangan kota
Makassar. Benteng Fort Rotterdam dulunya dibangun untuk menjadi benteng
pertahanan rakyat Makassar terhadap penjajahan Belanda. Namun sayangnya,
setelah berhasil dikuasai Belanda, benteng ini berubah menjadi tempat
utama penyimpanan rempah-rempah.
Benteng ini berdiri di atas lahan luas sekitar 3 hektar. Bangunannya
berbentuk bangunan klasik yang kokoh. Walaupun sudah mengalami renovasi
pada beberapa bagian demi kelestarian benteng ini, tetap saja, Fort
Rotterdam memiliki pesona sejarah yang kuat. Selain itu, yang menarik
lainnya adalah salah satu bangunan yang ada di ujung benteng. Bangunan
kecil tersebuut merupakan tempat pembuangan Pangeran Dipeonegoro sampai
hari kematiannya.
Benteng Fort Rotterdam ini juga memiliki bentuk bangunan yang unik.
Sang Raja Gowa saat itu membangung benteng ini membentuk badan penyu,
maka dahulu orang Makassar juga menyebut benteng ini sebegai benteng
penyu. Benteng ini juga berada dekat dengan laut. Ada filosofi tertentu
mengapa sang raja membangun benteng dengan bentuk penyu. Penyu dipilih
karena ia bisa hidup di daratan dan juga lautan. Maka saat itu, filosofi
tersebut menjadi suatu simbol dari Kerajaan Gowa sendiri yang bisa
Berjaya baik di daratan maupun lautan.
Benteng Fort Rotterdam tidak memungut anda biaya apapun saat memasuki
dan jalan-jalan di area sekitarnya. Benteng ini gratis untuk
dikunjungi. Maka tak heran, warga Makassar sendiri suka jaalan-jalan ke
sini karena letaknya yang juga dekat dengan laut sehingga asyik untuk
menjadi tempat nongkrong anak-anak komunitas, remaja, dan juga bahkan
keluarga.
Salah satu yang populer dari benteng ini adalah ketika anda
berkunjung di sore hari saat senja. Pada saat itu, matahari akan mulai
memancarkan sinar orange yang indah dan cantik. Benteng pun akan
terlihat lebih menawan dan lebih eksotis. Hawanya juga tentu lebih
sejuk. Jika sore berkesempatan ke sekitar benteng ini, pastikan anda
mampir ya…
Selain bisa jalan-jalan dan menikmati bangunan tua benteng ini, anda
juga bisa mengunjungbi museum yang ada di dalamnya. Museum di Benteng
Fort Rotterdam ini dinamakan Museum La Galigo. Museum ini merupakan
museum yang berisi aneka peninggalan manusia dari zaman dahulu kala.
Berbagai artefak dan pengetahuan tentang asal usul manusia bisa anda
pelajari di dalam museum ini. Berbeda dengan kawasan Benteng Fort
Rotterdam yang gratis untuk mengunjunginya, Museum La Galigo
mengharuskan anda membayar hanya Rp 5000 untuk perawatan museum itu
sendiri. Biar bayar, tetap murah, bukan?
Anda yang datang dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar, tak perlu
bingung bagaimana menuju benteng ini. Bisa dengan kendaraan pribadi
menuju Pantai Losari, karena letaknya tidak berjauhan. Jika naik
kendaraan umum, bisa menggunakan bus bandara yang akan membawa anda ke
sekitar Pantai Losari. Atau anda bisa berjalan kaki dari Jalan Penghibur
yang tersedia sejumlah penginapan. Jaraknya dari jalan tersebut hanya
sekitar 15 menit dengan berjalan kaki. Waktu tempuh dari bandara menuju
Pantai Losari sendiri sekitar 1 jam kurang lebihnya.
Nah, bagaimana, apa siap untuk jalan-jalan ke Makassar? Kalau ya,
masukkan Benteng Fort Rotterdam ini ke dalam list objek wisata yang bisa
dikunjungi. Selamat jalan2…
Sumber : jalan2.com
View Larger Map
jadi menambah informasi mengenai wisata sejarah yang ada di kota Makassar, terima kasih untuk info nya
BalasHapus